Powered By Blogger

Senin, 17 Desember 2012

Pemerintah Dinilai Kurang Tanggap terhadap Pendidikan Moral

Pemerintah Dinilai Kurang Tanggap terhadap Pendidikan Moral 

  JAKARTA--MICOM: Pendidikan agama hingga kini masih diyakini banyak kalangan sebagai tulang punggung pendidikan moral bangsa.

Terutama pendidikan moral di kalangan anak anak dan remaja, pendidikan agama merupakan hal dapat menghentikan perilaku negatif anak bangsa.

banyak kalangan yang menyimpulkan masih banyak terjadi kenakalan bahkan tindakan krimnal yg dilakukan kalangan remaja akibat kurangnya atau tidak berjalannya pendidikan agama di sekolah.

Pendidikan agama yang hanya diberikan selama 2 hingga 4 jam seminggu dirasakan masih sangat kurang sehingga diperlukan pendidikan agama tambahan di luar pendidikan formal.

Bagi orang tua yang menyadari kondisi tersebut tidak segan-segan memasukkan anak mereka ke pendidikan agama nonformal, di kalangan muslim mereka mendidik anaknya di lembaga diniyah takmiliyah. Akibatnya lembaga semacam ini pun tumbuh menjamur di mana-mana.

Berdasarkan data 5 tahun lalu jumlahnya di Jabar hanya 12.000, kini sudah menjadi 27.000. Data Kemenag menyebutkan jumlah lembaga nonformal keagamaan seperti itu telah mencapai 73.000 saat ini.

Namun, keberadaan lembaga pendidikan agama nonformal semacam iini belum mendapat perhatian serius. Hingga saat ini kemenag belum memberikan honor khusus bagi guru pendidikan nonformal keagamaan tersebut.

Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah Jabar Asep Ely Gunawan, guru takmilah adalah pendidikan guru akherat yg honornya adalah ikhlas dan sedikit donatur dari orang tua. Di Cipayung honor guru tersebut hanya Rp600 ribu per tahun.

Dirjen Pendikan Agama Islam Kemenag prof Nur Syam, mengatakan pemberian gaji untuk guru diniyah masih terbentur birokrasi. Mereka harus di formalkan dulu. (OL-10) 

sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2012/11/11/365884/293/14/Pemerintah-Dinilai-Kurang-Tanggap-terhadap-Pendidikan-Moral

Tidak ada komentar:

Posting Komentar